Fakta Unik Jalak Bali – Indonesia adalah negara yang memiliki banyak variasi style flora dan fauna. Bahkan tersedia banyak juga fauna endemik, yang keliru satunya adalah jalak bali. Jalak bali atau Leucopsar rothschildi ini adalah fauna yang dilindungi gara-gara sempat dinyatakan hampir punah.

Burung khas Pulau Bali yang kerap disebut sebagai curik putih atau curik bali, ini banyak diburu gara-gara kecantikannya. Karena itu, jumlah jalak bali di alam liar konsisten berkurang.

Mengetahui perihal itu, pemerintah mengambil alih tindakan dengan menjadikan fauna ini sebagai hewan yang dilindungi.

Bukan hanya memiliki bulu yang cantik, hewan ini juga memiliki kicauan yang merdu, lo. Selain itu, tersedia lebih dari satu fakta menarik lain perihal burung jalak bali ini.

Fakta Unik Tentang Jalak Bali

1. Warna Putih yang Cantik dan Suara Merdu

Jalak bali adalah style burung yang kondang gara-gara wujud fisiknya yang cantik dan juga suara merdu.

Burung khas Pulau Bali ini memiliki warna bulu dominan putih bersih. Pada bagian sayap dan ekor memiliki bulu berwarna hitam. Lalu, terhadap bagian wajah, teman-teman dapat menyaksikan mata berwarna cokelat tua.

Di sekeliling mata, tidak ditumbuhi bulu namun kulit terhadap kelopak mata itu berwarna biru. Warna biru terhadap kelopak mata jalak bali menjadi keliru satu energi tarik dari fauna ini.

Jalak bali memiliki suara kicauan yang khas bersifat campuran siul dengan jeda suara lebih dari satu selagi dan suara lengkingan.

2. Hanya Makan Satu Kali Sehari

Hal unik lain dari jalak bali adalah sistem melacak makan. Jalak bali ternyata hanya makan sehari sekali, lo. Burung ini melacak makan dengan langkah menggali tanah memakai paruhnya.

Fauna endemik ini dapat menggali tanah gembur yang tersedia di kira-kira tempat tinggalnya untuk meraih cacing, serangga, atau larva. Pola makan, burung ini pun memadai unik, ia hanya dapat melacak makan sekali tiap tiap harinya.

3. Sempat Terancam Punah

Sejak awal ditemukan, jumlah burung jalak bali konsisten berkurang, sampai dinyatakan hampir punah.

Jalak bali ini pertama kali ditemukan terhadap th. 1910 dengan jumlah 500 sampai 900 ekor. Namun jumlah itu konsisten berkurang, terhadap th. 1984 populasi jalak bali menyusut dan hanya tersisa 125 sampai 180 ekor.

Bahkan terhadap th. 2005 jumlahnya lagi mengalami penurunan yaitu kira-kira 50 ekor. Jumlah itu mengakibatkan pemerintah memperketat perlindungan, sehingga fauna ini mampu berkembang biak dengan baik. Dengan melakukan pelestarian alam yang merupakan habitat dari jalak bali, jumlah fauna endemik ini pun mampu bertahambah.

Pada th. 2015 jumlah populasi jalak bali meningkat menjadi 75 ekor, th. 2017 menjadi 81 ekor, dan satu th. setelahnya bertambah menjadi 109 ekor.
Per September 2020 populasi jalak bali sudah mencapai 355 ekor.

Setelah berhasil meningkatkan jumlah jalak bali, pihak Taman Nasional Bali Barat memiliki tugas untuk mengembalikan karakter liar dari jalak bali ini.

Bila teman-teman menghendaki menyaksikan kecantikan jalak bali, mampu berkunjung langsung ke Taman Nasional Bali Barat.

4. Telur Berwarna Biru

Keunikan lain dari jalak bali adalah warna telur. Burung ini dapat bertelur tiap tiap musim kawin terhadap bulan basah atau musim penghujan. Telur jalak bali memiliki warna biru cantik, yang tidak biasa dimiliki hewan-hewan lain.

Selain itu, burung yang biasa hidup berkelompok ini dapat membuat perubahan kebiasaanya dan hidup berpasangan selagi musim penghujan.

Jalak bali dapat mengakibatkan sarang di pohon dengan ketinggian kira-kira 175 cm.

5. Maskot Pulau Bali

Curik putih atau curik bali ini sudah memadai lama menjadi maskot Pulau Bali. Sejak ditemukan, terhadap th. 1910, jalak bali menjadi mendapat perhatian gara-gara kecantikannya.

Hingga selanjutnya terhadap th. 1991 hewan ini formal menjadi maskot Pulau Dewata. Bukan hanya menjadi maskot, kecantikan burung ini juga sampai diabadikan dalam mata duwit Indonesia, lo.

Nah, itu tadi 5 fakta menarik perihal jalak bali yang merupakan fauna endemik Pulau Bali. Hewan ini memiki keunikan terhadap wujud fisik dan suara kicauan yang merdu.